Selasa, 19 April 2011

Tata Cara Shalat

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَأَسْبِغِ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَسْتَوِيَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلاَتِكَ كُلِّهَا

Apabila kamu menunaikan sholat maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke kiblat kemudian takbirlah kemudian bacalah ayat atau surat al Qur an yang mudah bagimu, kemudian ruku’lah sampai betul – betul ruku’ dengan tuma’ninah , kemudian bangkitlah sampai betul – betul berdiri dengan tegak , kemudian sujudlah sampai betul – betul sujud dengan tuma’ninah , kemudian bangkitlah sampai betul – betul duduk dengan tuma’ninah , kemudian sujudlah sampai betul – betul sujud dengan tuma’ninah kemudian bangkitlah sampai betul – betul duduk dengan tuma’ninah , kemudian lakukanlah seperti itu dalam setiap sholatmu.( HR Bukhori ).





A. Niat di dalam hati ketika Takbirotul Ihrom

Ketika Takbirotul Ihrom hatinya mengucap, :

Misalnya ucapan :” Aku sholat fardhu Dhuhur karena Allah.”


B. Takbiratul Ihram dan Do’a Iftitah

1. Pandangan ke tempat sujud.
2. Kaki dibuka selebar badan dengan jari - jarinya menghadap qiblat.
3. Kedua tangan lurus ke bawah.
4. Kedua telapak tangan diangkat setinggi bahu. Telapak tangan menghadap qiblat dengan jari - jarinya rapat , lalu membaca takbir :

اللَّهُ أَكْبَر
Allaahu Akbar ( Allah Maha Besar )

5. Kedua telapak tangan diletakkan di dada. Telapak tangan kanan berada di atas telapak tangan kiri , kemudian membaca do’a Iftitah :

وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ (* اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّى وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ وَاهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْك
Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardhi haniifaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi abbil ‘aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Aku hadapkan wajahku pada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung pada – Nya dan aku tidak termasuk orang – orang yang menyekutukan. Sesungguhnya sholatku , ibadahku , hidupku dan matiku hanya untuk Allah Penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi – Nya dan untuk hal itulah aku diperintahkan dan aku termasuk orang – orang yang berserah diri. Ya Allah , Engkaulah Raja Diraja , tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hamba – Mu. Aku telah menganiaya diriku sendiri. Aku mengakui dosa – dosaku , maka ampunilah semua dosa – dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang mampu mengampuni dosa kecuali hanya Engkau. Dan berilah petunjuk kepadaku untuk memiliki akhlaq yang paling baik , tidak ada yang mampu memberi petunjuk untuk memiliki akhlak yang paling baik kecuali hanya Engkau. Dan palingkanlah akhlak yang buruk dariku , tidak ada yang mampu memalingkan akhlak yang buruk dariku kecuali hanya Engkau. Aku datang memenuhi panggilan – Mu. Segala kebaikan berada di kedua tangan – Mu , dan segala kejahatan tidak datang kepada – Mu. Aku adalah milik – Mu dan kembali kepada – Mu. Engkau Maha Memberi Berkah dan Maha Tinggi. Aku memohon ampun kepada – Mu dan bertaubat kepada – Mu. ( HR. Muslim )


C. Membaca al Fatihah dan Ayat – ayat al Qur an


سورة الفاتحة
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2)
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam.
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3)
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4)
Yang Merajai Hari Pembalasan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5)
Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada – Mu kami mohon pertolongan.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6)
Tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus.


صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)
Yaitu jalan orang – orang yang Engkau beri nikmat , bukan jalan orang – orang yang Engkau murkai dan bukan jalan orang – orang yang sesat.

Setelah membaca al Fatihah pada rekaat pertama dan kedua disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat al Qur an yang dihafal.


D. Gerakan Ruku’

1. Mengangkat kedua telapak tangan sambil membaca takbir :
اللَّهُ أَكْبَر
Allaahu Akbar ( Allah Maha Besar )

2. Membungkukkan badan dengan kedua telapak tangan memegang lutut.
3. Punggung dan kepala lurus dan rata.
4. Pandangan di antara tempat sujud dan jari – jari kaki, lalu membaca tasbih :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ 3 مرات
Subhaana Rabbiyal ‘adhiim 3x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung 3x. ( HR. Ahmad – Ahlu Sunan )

D. Gerakan I’tidal

1. Bangkit dari ruku’ sambil mengangkat tangan dan membaca :

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حمدَهُ
Sami’allaahu liman hamidah

Allah Maha Mendengar bagi orang yang memuji-Nya ( HR. Abu Dawud ).

2. Tangan kembali seperti semula ( ketika berdiri membaca al Fatihah ).
3. Pandangan ke tempat sujud kemudian membaca :

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Rabbanaa wa lakal hamdu mil us samaawaati wal ardhi wamil u maa bainahumaa wa mil u maa syi’ta min syai in ba’du.

Wahai Tuhanku, hanya bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh antara keduanya dan sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki sesudahnya. ( HR. Abu Dawud )


E. Gerakan Sujud

1. Membaca takbir :
اللَّهُ أَكْبَر
Allaahu Akbar ( Allah Maha Besar )

2. Kedua lutut diletakkan dilantai sebagai tumpuan.
3. Kedua telapak kaki tegak dan jari - jarinya menghadap qiblat.
4. Kedua telapak tangan diturunkan dan menempel di lantai, direnggangkan dan menyangga badan .
5. Jari - jarinya menghadap qiblat.
6. Kedua siku ditegakkan.
7. Kening dan hidung menempel di tempat sujud tanpa penghalang sedikitpun, lalu membaca tasbih :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى 3 مرات
Subhaana Rabbiyal a’laa 3x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi 3x. ( HR. Ahmad – Ahlu Sunan )



F. Duduk antara Dua Sujud

1. Bangkit dari sujud dan membaca takbir :
اللَّهُ أَكْبَر
Allaahu Akbar ( Allah Maha Besar )

2. Telapak kaki kiri sebagai landasan duduk.
3. Telapak kaki kanan berdiri dengan jari - jarinya menghadap qiblat.
4. Kedua telapak tangan di atas lutut.
5. Pandangan ke tempat sujud , lalu berdo’a :

رَبِّيْ اغْفِرْلِيْ وَ ارْحَمْنِيْ وَ اهْدِنِيْ وَ اجْبُرْنِيْ وَ عَافِنِيْ وَ ارْزُقْنِيْ و ارْفَعْنِيْ
Rabbighfirlii warhamnii wahdinii wajburnii wa ‘aafinii warzuqnii warfa’nii.

Ya Tuhanku , ampunilah aku , kasihilah aku , berilah petunjuk kepadaku, cukupkan kebutuhanku , maafkanlah aku , berilah rizki kepadaku , dan angkatlah derajatku ( HR. Ashhabus Sunan )


G. Duduk Tahiyyat Awal

1. Bangkit dari sujud dan membaca takbir :
اللَّهُ أَكْبَر
Allaahu Akbar ( Allah Maha Besar )

2. Telapak kaki kiri sebagai landasan duduk.
3. Telapak kaki kanan berdiri dengan jari-jarinya menghadap qiblat.
4. Kedua telapak tangan di atas lutut, dengan jari telunjuk kanan diacungkan.
5. Pandangan ke tempat sujud , lalu membaca Tahiyyat Awal :

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ و رَسُولُهُ
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illaallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh.

Segala pengagungan , keberkahan , kesejahteraan dan kebaikan hanya milik Allah . Semoga kesejahteraan , rahmat dan barokah Allah selalu dilimpahkan kepadamu wahai Nabi . Semoga kesejahteraan selalu dilimpahkan kepada kita serta hamba – hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. ( HR. Muslim ).

H. Duduk Tahiyyat Akhir :
1. Bangkit dari sujud dan membaca takbir :
اللَّهُ أَكْبَر
Allaahu Akbar ( Allah Maha Besar )

2. Telapak kaki kanan berdiri dengan jari-jarinya menghadap qiblat.
3. Telapak kaki kiri dimasukkan di depan telapak kaki kanan.
4. Kedua telapak tangan di atas lutut, dengan jari telunjuk kanan diacungkan.
5. Pandangan ke tempat sujud , lalu membaca Tahiyyat Akhir :

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ و رَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illaallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

Segala pengagungan , keberkahan , kesejahteraan dan kebaikan hanya milik Allah . Semoga kesejahteraan , rahmat dan barokah Allah selalu dilimpahkan kepadamu wahai Nabi . Semoga kesejahteraan selalu dilimpahkan kepada kita serta hamba – hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah berilah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Nabi Ibrahim. Dan berkahilah Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim di seluruh alam semesta. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Agung. ( HR. Muslim ).

6. Setelah Do’a Tahiyyat , sebelum salam disunnahkan membaca Do’a Isti’adzah sebagai berikut :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّال
Allaahumma innii a’uudzibika min ‘adzaabi Jahannama wa min ‘adzaabil qabri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid Dajjaal.

Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada – Mu dari neraka Jahannam dan dari adzab kubur dan dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah al Masih ad Dajjal. ( HR. Muslim ).

I. Gerakan Salam

1. Menoleh kearah kanan sambil membaca salam.
السلام عليكم ورحمة الله
Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaah

2. Menoleh kearah kiri sambil membaca salam
السلام عليكم ورحمة الله
Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaah





HAL – HAL YANG MEMBATALKAN SHOLAT

1. Meninggalkan salah satu rukun sholat.
2. Batal wudhunya.
3. Makan dan minum .
4. Mengucapkan ucapan selain bacaan sholat.
5. Tertawa .
6. Banyak bergerak diluar gerakan sholat.
7. Menambah rekaat seperti jumlah rekaat aslinya atau lebih.
8. Teringat belum menunaikan sholat sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar